3 Rekomendasi Rawon Hidden Gem di Malang dengan Kuah Medok

3 Rekomendasi Rawon Hidden Gem di Malang dengan Kuah Medok

JAKARTA - Malang memang identik dengan bakso yang legendaris, namun kota ini juga menyimpan khazanah kuliner lain yang tak kalah menggoda, yaitu rawon. Sup hitam khas Jawa Timur ini memiliki kuah berbumbu kluwek yang pekat dan cita rasa unik, membuat siapa pun yang mencicipinya sulit berhenti. Di tengah ramainya pilihan kuliner di Malang, ada beberapa “hidden gem” rawon yang wajib dicoba, terutama bagi para pencinta rasa autentik yang kental dan medok.

1. Warung Nasgitel

Berlokasi di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 2, Penanggungan, Warung Nasgitel menyajikan rawon dengan kuah cenderung cair, gurih, dan asin pas. Seporsi rawon dihargai Rp 19.000, lengkap dengan potongan daging yang cukup memuaskan. Meskipun tempatnya sederhana, suasananya nyaman untuk makan siang bersama teman atau sekadar mengisi perut setelah beraktivitas. Kuahnya yang ringan membuat Warung Nasgitel ideal bagi penggemar rawon “light version” yang ingin menikmati cita rasa tanpa terlalu berat.

Baca Juga

Olahraga 30 Menit Sehari Bisa Cegah Gula, Kolesterol, dan Hipertensi

2. Warung Nasi Bu Hj. Siti

Berbeda dari itu, Warung Nasi Bu Hj. Siti di Jl. Simpang Kawi menawarkan rawon dengan kuah lebih kental dan manis, khas bagi mereka yang menyukai rawon medok. Dengan harga Rp 17.000 per porsi, Warung Bu Hj. Siti menyajikan potongan daging yang banyak dan lembut, menambah kenikmatan makan. Kuah yang kaya rempah ini berpadu sempurna dengan sambal dan kerupuk, memberikan pengalaman makan rawon yang lengkap. Meski tempatnya sederhana, warung ini selalu ramai, khususnya saat jam makan siang, menandakan kualitas rasa yang membuat pengunjung ketagihan.

3. Kedai Rawonan

Bagi yang ingin mencoba variasi lebih beragam, Kedai Rawonan di Jl. Cokroaminoto, dalam area Pasar Klojen, menyuguhkan pengalaman unik. Kedai ini memiliki tiga menu utama:

Rawon klasik

Rawon iga

Rawon empal gepuk

Harga mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 27.000. Keistimewaan Kedai Rawonan terletak pada tambahan topping seperti telur asin, tempe, perkedel, medol, hingga kerupuk udang. Kuahnya kental, gurih, dan kaya bumbu, cocok untuk pecinta rawon yang menginginkan cita rasa “nendang”. Suasana tradisional pasar menambah daya tarik tersendiri, menciptakan pengalaman kuliner yang otentik dan hangat.

Ketiga warung rawon ini menunjukkan bahwa Malang tidak hanya dikenal dengan bakso, tetapi juga menyimpan ragam rawon yang bisa memikat siapa pun. Dari kuah encer di Warung Nasgitel, rawon manis dan lembut ala Bu Hj. Siti, hingga rawon medok dengan berbagai topping di Kedai Rawonan, setiap tempat menawarkan keunikan tersendiri.

Bagi wisatawan maupun warga lokal yang ingin menjelajahi kuliner Malang, hidden gem rawon ini bisa menjadi pilihan menarik. Tidak hanya soal rasa, pengalaman menikmati rawon juga melibatkan suasana warung, keramahan pelayan, dan interaksi sosial yang hangat. Menikmati rawon di Malang bukan sekadar makan, tetapi juga merasakan perjalanan kuliner yang kaya cita rasa dan cerita.

Jadi, bagi pecinta kuliner yang bosan dengan menu yang itu-itu saja, tiga hidden gem rawon ini patut dicoba. Setiap suapan menawarkan sensasi berbeda, membuat siapa pun ingin kembali lagi. Dari rasa ringan hingga medok penuh rempah, rawon di Malang menyuguhkan kenikmatan yang otentik dan memuaskan.