Update Harga Sembako Jawa Timur Kamis 18 September 2025
JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada Kamis, 18 September 2025. Kenaikan dan penurunan harga setiap harinya menjadi perhatian penting masyarakat karena berdampak langsung pada pengeluaran belanja harian.
Mengetahui update harga sembako hari ini membantu konsumen menyesuaikan anggaran belanja dengan kondisi pasar.
Sembako atau sembilan bahan pokok merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji serta garam.
Baca Juga
Selain itu, komoditas penting lain yang menjadi perhatian adalah cabai, yang hari ini mengalami kenaikan di seluruh jenisnya.
Harga sembako terbaru di Jawa Timur pada Kamis 18 September 2025 pukul 09.11 WIB dirangkum dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) sebagai berikut. Update ini penting agar masyarakat dapat mempersiapkan belanja kebutuhan dapur sehari-hari dengan bijak.
Daftar Harga Sembako Terbaru:
Beras premium: Rp15.165/kg
Beras medium: Rp12.937/kg
Gula kristal putih: Rp16.368/kg
Minyak goreng curah: Rp18.701/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp20.240/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp17.328/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp16.504/liter
Daging sapi paha belakang: Rp118.930/kg
Daging ayam ras: Rp36.492/kg
Daging ayam kampung: Rp68.219/kg
Telur ayam ras: Rp27.262/kg
Telur ayam kampung: Rp45.049/kg
Susu kental manis Bendera: Rp12.646/370 gr
Susu kental manis Indomilk: Rp12.629/370 gr
Susu bubuk Bendera: Rp41.934/400 gr
Susu bubuk Indomilk: Rp41.257/400 gr
Garam bata: Rp1.533/buah
Garam halus: Rp9.432/kg
Cabai merah keriting: Rp41.582/kg
Cabai merah besar: Rp32.886/kg
Cabai rawit merah: Rp32.721/kg
Bawang merah: Rp33.330/kg
Bawang putih: Rp30.268/kg
Gas elpiji: Rp20.009/tabung
Dari pantauan harga rata-rata, terjadi penurunan pada telur ayam kampung sebesar 1.646 rupiah atau 3,53 persen. Sementara itu, seluruh komoditas cabai mengalami kenaikan, dengan kenaikan terbesar terjadi pada cabai merah besar sebesar 2.144 rupiah atau 6,98 persen. Kondisi ini menandakan tekanan pada komoditas bumbu dapur yang kerap digunakan dalam masakan sehari-hari.
Fluktuasi harga sembako disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Jika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila pasokan melimpah sementara permintaan rendah, harga bisa mengalami penurunan.
Cuaca juga menjadi faktor penting. Kondisi ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim dapat memengaruhi produksi pertanian, sehingga pasokan menipis dan harga naik. Begitu pula kebijakan pemerintah seperti pembatasan impor, subsidi, atau perubahan pajak dapat berdampak pada harga pokok di pasar.
Kenaikan harga bahan baku, pupuk, BBM, dan upah tenaga kerja juga memengaruhi biaya produksi dan transportasi. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah fluktuasi nilai tukar mata uang, terutama untuk komoditas impor. Depresiasi rupiah membuat harga barang impor menjadi lebih mahal dan memicu kenaikan harga sembako.
Inflasi yang tinggi dan kondisi ekonomi tidak stabil juga menjadi pemicu naiknya harga sembako. Masalah rantai distribusi, seperti kemacetan, pemogokan, atau kendala logistik, dapat memperlambat pengiriman sehingga pasokan berkurang dan harga naik. Semua faktor ini menunjukkan bahwa harga sembako cenderung bergerak dinamis dan memerlukan pengawasan ketat.
Selain sembako pokok, cabai menjadi perhatian utama masyarakat karena kenaikannya yang signifikan. Konsumen disarankan selalu memantau harga cabai dan bahan pokok lainnya sebelum berbelanja, agar anggaran belanja dapat disesuaikan. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan pasokan agar stabilitas harga terjaga.
Harga sembako dapat berbeda di setiap pasar dan daerah di Jawa Timur. Data di atas merupakan harga rata-rata yang berlaku saat ini. Perubahan harga yang cepat menuntut masyarakat agar lebih cermat dalam mengatur belanja sehari-hari dan memilih pasar atau toko yang menawarkan harga terbaik.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi harga, masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif. Misalnya menyesuaikan jumlah pembelian, memilih komoditas pengganti, atau memanfaatkan promo dan program stabilisasi harga dari pemerintah. Kesadaran ini penting untuk menjaga kestabilan pengeluaran rumah tangga di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Rekomendasi
