Update Bansos Tahap 3 September 2025: Progres 75 Persen
JAKARTA - Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap 3 tahun 2025 telah mencapai lebih dari 75 persen hingga 15 September 2025. Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat progres ini dalam konferensi pers di Jakarta.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan, triwulan III menyalurkan tiga jenis bantuan utama, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT/Sembako), dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
Data terakhir menunjukkan BPNT telah tersalur kepada 13.687.433 KPM atau 75,89 persen dari total 18.277.083 KPM. Sementara PKH mencapai 7.443.448 KPM atau 74,43 persen dari target 10 juta KPM.
Baca Juga
Rincian Penyaluran Bansos September 2025
BPNT atau sembako diberikan senilai Rp600.000 per 3 bulan melalui Bank Himbara atau PT Pos. Penerima bansos dapat memanfaatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok selama triwulan ini.
PKH disalurkan berdasarkan kategori penerima, antara lain anak usia dini 0–6 tahun Rp750.000, anak SD Rp225.000, SMP Rp375.000, SMA Rp500.000. Ibu hamil/nifas menerima Rp750.000, lansia dan penyandang disabilitas Rp600.000.
Untuk PBI JK, bantuan iuran senilai Rp42.000 per bulan per orang dibayarkan langsung ke BPJS Kesehatan. Bantuan ini menjamin akses layanan kesehatan bagi peserta yang terdaftar.
KPM Baru dan Skema Buka Rekening Kolektif (Burekol)
KPM baru yang sebelumnya belum memiliki rekening diproses melalui Burekol. Mereka akan menerima bansos tahap 2 dan tahap 3 sekaligus agar tidak tertunda.
Proses Burekol untuk BPNT melibatkan 2.164.852 KPM, dengan 1.736.558 KPM berhasil menerima bantuan. Sedangkan PKH untuk 1.945.399 KPM, sudah terealisasi sebanyak 1.720.156 KPM.
Skema ini mempermudah distribusi bansos sekaligus memastikan bantuan sampai ke tangan penerima tanpa hambatan administratif.
Penyebab KPM Gagal Menerima Bansos
Beberapa KPM belum berhasil mencairkan bantuan karena kendala data NIK tidak valid atau tidak sesuai persyaratan perbankan. Masalah ini kerap membuat pencairan tertunda meski bansos sudah dialokasikan.
Kemensos menegaskan, KPM bermasalah akan dialihkan bantuannya ke kelompok masyarakat desil 1. Mereka adalah masyarakat sangat miskin yang hanya menerima satu dari ketiga jenis bansos.
Pemantauan administratif ini penting agar bansos tepat sasaran dan tidak salah diterima oleh pihak yang tidak berhak.
Cara Cek Bansos yang Cair
Masyarakat dapat mengecek status penerima bansos melalui laman resmi Kemensos di https://cekbansos.kemensos.go.id. Sistem menampilkan status pencairan berdasarkan data KTP.
Langkah-langkahnya cukup mudah: pilih wilayah domisili, masukkan nama lengkap sesuai KTP, ketik kode captcha, lalu klik “CARI DATA”. Hasilnya akan menunjukkan keterangan pencairan bansos.
Masyarakat disarankan selalu memantau status bansos agar tidak melewatkan periode pencairan dan memastikan bantuan diterima sesuai ketentuan pemerintah.
Pemutakhiran Data Sosial Ekonomi
Menteri Sosial Gus Ipul menekankan pentingnya pemutakhiran Data Sosial Ekonomi (DTSEN) secara berkala. Data yang akurat memudahkan pemerintah menyalurkan bansos tepat sasaran.
Penerima bansos yang terindikasi terlibat judi online atau berstatus ASN, TNI-Polri, anggota DPR/DPRD, dan pegawai BUMN akan dicoret dari daftar penerima. Hal ini dilakukan agar bantuan sosial fokus untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dengan progres lebih dari 75 persen hingga pertengahan September, pemerintah menargetkan seluruh bansos tahap 3 tersalurkan penuh hingga akhir bulan. Masyarakat diimbau tetap memantau informasi resmi agar bisa menerima bantuan tepat waktu.
Rekomendasi
